ELEKTRONIKA
DASAR II
(Pak Anggit -
2019)
A. Arus Listrik
Arus listrik biasanya
mengunakan simbol ( I ) dan satuannya adalah Ampere (A).
Arus listrik
adalah aliran muatan positif dari potensial rendah melalui sebuah penghantar.
Rumus arus listrik ( I ) : I
= Q / t
( I = Q di bagi t ).
Dimana : I : Arus listrik satuannya Ampere
Q : Muatan Listrik satuannya Coulomb
t : waktu, satuannya detik. Kalau menit dijadikan detik dulu dengan
mengalikan 60 detik
B. Tegangan Lisrik
Simbolnya V.
Tegangan listrik
mempunyai satuan Volt. ( 1 KV atau 1 Kilo Volt = 1000 Volt )
Tegangan listrik
adalah sebuah benda yang mempunyai dua buah titik dengan beda potensial yang
cukup tinggi.
C. Dioda.
Ingat lambang
dioda di catatan.
Fungsi dari pada dioda adalah untuk penyearah arus listrik.
Tanda
gelang/cincin pada tepi badan dioda menyatakan kaki katoda dan bermuatan
negatip ( - ).
D. Hambatan
atau Tahanan Listrik simbolnya R
(Resistor).
Satuan Hambatan
adalah Ohm ( Ω ). ( 1 kilo ohm = 1000 ohm) ( 1 ohm = 0,001 kilo ohm)
Rumus Hukum Ohm
: R
= V / I (artinya V dibagi I), V = I x R, I = V / R
dimana : R
adalah hambatan / tahanan satuannya ohm.
I adalah arus listrik satuanya ampere
V
adalah tegangan listrik satuannya
volt.
Cara menghitung resistor/ tahanan lihat cincin yang
ada di komponen resistor.
Cincin ke-1 = menyatakan angka, cincin ke-2 = angka, cincin ke-3 = menyatakan
jumlah nol. (0).
(Lihat
catatan). Ingat juga HI-CO-Me-O-Ku-Hi-Bi-U-A-Pu. Oiya Cincin ke-4 adalah
persen.
Jika pada cincin ke-3 berupa perak, maka nilai
resistor dikalikan dengan nilai persen perak.
Contoh = cincin ke-1= coklat, cincin ke-2 =merah,
cincin ke -3 = perak, maka hasilnya :
Coklat = 1, merah = 2, perak = 10 % jadi nilanya
adalah = 12 x 10 % = 12 x 0,10 = 1,2 ohm.
Begitu juga dengan emas (5%), tidak berwarna
(20%) pada cicin ke 3, perhitungannya
sama dengan yang diatas.
Resistor
berfungsi untuk : memperkecil arus listrik, menghambat muatan listrik, membagi
arus listrik.
Resistor disebut
juga dengan resistance / hambatan / tahanan.
Resistor dibagi
2 yaitu Resitor tetap dan resistor variable (nilainya bisa berubah-ubah).
E.
Capasitor disebut juga Condensator.
Satuannya
Farad / F. Biasanya ukuranya kecil
micro Farad ( µF ). Kadang juga piko Farad (pF)
atau nano Farad (nF).
Kapasitor/kondensator berasal dari kata kapasitance atau Kapasitas
( Besarnya kemampuan menampung muatan listrik). Satuan yang tidak biasa digunakan
adalah mili Farad (mF).
Untuk menghitung kapasitor menggunakan rumus :
C = Q / V
(artinya V dibagi I),
Q = C x V, V = Q / C.
dimana : C adalah Capasitor
satuannya Farad (F)
Q adalah Muatan listrik satuanya coloumb.
V
adalah tegangan listrik satuannya
volt.
Ada 2 jenis condensator yaitu :
Condensator tetap dan Condensator tidak tetap (Variable Condensator/Varco).
Nama Condensator
tetap tergantung dari bahan di elektriknya, misal condensator yang bahan
dielektriknya terbuat dari mika, dinamakan kondensator mika, bahan
dielektriknya dari keramik dinamakan kondensator keramik.
Kondensator yang pemasangannya tidak boleh terbalik karena
memunyai kutub positip dan kutub negatip adalah kondensator elektrolit (Elco).
Sedang Variable Condensator (Varco) nilai
kapasitasnya dapat diubah-ubah.
Capasitor digunakan untuk : memisahkan
arus bolak-balik dari arus searah dan mampu menyimpan arus dan tegangan listrik
untuk sementara.
F. Rangkaian
Seri dan Paralel
II. Baca
juga Bab 2 tentang Komponen Dasar Elektronika : Aktif dan Pasif. Beserta
contohnya dan simbol-simbolnya elektronika. (Catatan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar